top of page
Devi Novianti

Meningkatkan Kepercayaan (Trust) Di Tempat Kerja Dengan Hormon Cinta (Oksitosin)

Diperbarui: 18 Feb

 
kerjasama tim yang baik diawalin dengan kepercayaan yang baik

Anda  mungkin pernah mendengar tentang hormon cinta atau oksitosin yang umumnya dikenal sebagai hormon yang dapat membantu proses kelahiran dan memperlanar ASI, mempererat hubungan dalam relationship dsb. Tetapi tahukah Anda bahwa hormon oksitosin dapat juga membantu meningkatkan kepercayaan ditempat kerja? 


Kepercayaan atau trust ditempat kerja merupakan hal yang harus diperhatikan oleh pemompin. Menurut artikel Harvard Business Review yang ditulis oleh Paul J. Zak, dia mengatakan bahwa pekerja yang bekrja di organisasi yang mereka percayai, mempunyai energy yang lebih tinggi, mempunyai tingkat kerjasama yang tinggi dengan angogota team dan lebih bahagia dengan hidup dan pekerjaannya, yang semua itu berkontribusi kepada kinerja seseorang. 


Apa itu Oksitosin ?


Berdasarkan hasil penelitian, seseorang yang diberikan kepercayaan  oleh orang lain akan memproduksi hormon oksitosin lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini menyebabkan orang tersebut mengurangi kewaspadaan ketika sedang berinteraksi dan meningkatkan kemampuan dalam memahami emosi orang lain. Peningkatan rasa empati yang disebabkan oleh oksitosin memungkinkan manusia untuk cepat dalam membentuk tim dan bekerja sama secara efektif. Selanjutnya kadar oksitosin yang tinggi juga menyebabkan seseorang akan bekerja lebih keras untuk membantu kelompok dalam mencapai tujuan bersama.


Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa oksitosin merupakan hormon yang berhubungan dengan kepercayaan atau keterikatan. Dengan adanya hormon oksitosin dapat membuat seseorang lebih percaya diri dengan orang lain, serta meningkatkan rasa empati sehingga dapat meningkatkan kerjasama yang efektif.


Keuntungan oksitosin ditempat kerja


Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, oksitosin merupakan hormon yang berkaitan dengan kepercayaan (baik diri sendiri maupun ke orang lain). Namun, apa untungnya suatu kepercayaan di dalam tempat kerja kita ?.

Dari hasil penelitian pada tahun 2016 dengan sampel berjumlah 1.105 orang dewasa yang bekerja di Amerika Serikat, menemukan bahwa : 

  • Orang-orang yang bekerja dengan tingkat kepercayaan tinggi memiliki 106% lebih banyak energi saat bekerja, 76% lebih terlibat dalam pekerjaan, dan mengatakan bahwa mereka 50% lebih produktif.

  • Perusahaan dengan tingkat kepercayaan tinggi memiliki tingkat turnover yang lebih rendah dan rasa puas yang lebih baik dengan pekerjaan mereka.

  • Kepercayaan juga meningkatkan keselarasan dengan tujuan organisasi, sebesar 70% dan mengurangi izin karena sakit sebesar 13%. Selain itu, mereka yang bekerja di perusahaan dengan tingkat kepercayan baik merasa lebih puas dengan kehidupan mereka di luar pekerjaan.

Pernyataan-pernyataan diatas didukung juga oleh penelitian lain yang juga mengemukakan bahwa orang - orang di perusahaan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi akan merasa lebih sedikit stress, lebih banyak energi di tempat kerja, produktivitas yang lebih tinggi, lebih banyak terlibat, lebih puas terhadap pekerjaan, dan lebih sedikit merasa lelah.


Bagaimana seorang Pemimpin dapat meningkatkan oksitosin atau kepercayaan di tempat kerja ?


Melalui eksperimen dan survei yang telah dilakukan, diketahui terdapat delapan perilaku yang dapat menumbuhkan kepercayaan, yaitu : 

1. Memberikan pujian atau reward

Ilmu saraf telah menunjukan bahwa pujian atau reward memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan seseorang. Pujian yang diberikan kepada seseorang didepan publik juga dapat menginspirasi orang lain untuk menjadi unggul. Suatu perusahan yang menggunakan metode perayaan terhadap karyawan berprestasi telah berhasil berkembang dengan pendapatan sebesar $2,4 miliar saat ini.

2. Membuat “tantangan stress”

Ketika seorang pemimpin memberikan pekerjaan yang sulit tetapi tercapai, dapat membuat otak melepaskan zat kimia pada saraf, termasuk oksitosin. Namun hal ini hanya berhasil jika tugas tersebut tercapai dan memiliki tujuan yang jelas, tujuan yang tidak jelas atau tidak mungkin akan menyebabkan seseorang untuk menyerah sebelum memulai. Oleh karena itu pemimpin harus sering mengevaluasi kemajuan dan menyesuaikan tujuan yang terlalu mudah atau diluar jangkauan.


3. Berikan keleluasaan kepada karyawan dalam cara mereka melakukan pekerjaannya.

Setelah karyawan dilatih, izinkanlah mereka untuk mengelola atau menjalankan tugas dengan cara mereka sendiri. Hal ini dapat mendorong inovasi dan kepercayaan diri karyawan. Prosedur pengawasan dan manajemen resiko dapat membantu meminimalkan penyimpangan negatif ketika karyawan ingin mencoba cara baru.


4. Izinkan karyawan memilih pekerjaanya

Ketika suatu perusahaan mempercayai karyawannya dalam memilih tugas yang akan mereka kerjakan sendiri, maka orang tersebut akan memfokuskan energi mereka pada hal yang paling mereka pedulikan. Hasilnya, organisasi seperti morning star company, memiliki karyawan-karyawan yang sangat produktif yang tetap bekerja di perusahaan tersebut dari tahun ke tahun


5. Bagikan informasi secara luas

Hanya 40% karyawan yang melaporkan mengetahui informasi lengkap tentang tujuan, strategi, dan taktik perusahaan mereka. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan stres, yang menghambat pelepasan oksitosin dan melemahkan kerja tim. Organisasi yang berbagi “rencana penerbangan” mereka dengan karyawannya akan mengurangi ketidakpastian tentang tujuan yang diberikan oleh perusahaan.


6. Membangun hubungan

Eksperimen ilmu saraf menunjukan bahwa ketika seseorang membangun ikatan sosial ditempat kerja akan berhubungan langsung dengan peningkatan kinerja. Studi google juga menemukan bahwa pemimpin yang peduli akan kesuksesan dan kesejahteraan pribadi anggota tim akan memiliki kinerja lebih baik daripada pemimpin lain dalam hal kualitas dan kuantitas pekerjaan. Sebuah studi terhadap insinyur perangkat lunak di silicon valley menemukan bahwa mereka yang dapat memiliki hubungan dengan orang lain dan turut serat membantu proyek mereka, tidak hanya mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari rekan-rekan mereka tetapi juga menjadi lebih produktif.


7. Memfasilitasi pertumbuhan pribadi seutuhnya.

Tempat kerja dengan kepercayaan tinggi membantu orang berkembang secara pribadi dan profesional. Sejumlah penelitian menunjukan bahwa memperoleh keterampilan kerja baru saja tidak cukup, jika anda tidak berkembang sebagai manusia seutuhnya, kinerja Anda akan tetap menurun.


8. Tunjukan kerentanan

Pemimpin dengan kepercayaan yang baik akan meminta bantuan rekan kerja bukan menyuruh mereka melakukan sesuatu. Tim peneliti menemukan bahwa hal tersebut merangsang produksi oksitosin pada orang lain, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kerjasama mereka.


 
*Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan email info@conversations4change.com
 

Rujukan 

Zak, P. J. (2018). How oxytocin can make your job more meaningful. Retrieved from https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_oxytocin_can_make_your_job_more_meaningful.

Zak, P. J. (2021). The Neuroscience of Trust. Retrieved from https://hbr.org/2017/01/the-neuroscience-of-trust.






16 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page