Apa itu unconscious bias?
Unconscious bias merupakan gambaran sikap bawah sadar yang dapat mempengaruhi perasaan dan pemikiran individu terhadap orang atau kejadian di sekitar mereka. Unconscious bias terjadi karena otak kita dibekali dengan short cut dalam mengambil keputusan, yang mana amat berguna untuk keselamatan kita pada zaman dahulu. Misalkan, jika kita tidak dibekali dengan ingatan instant bahwa seekor binatang dengan taring panjang dan kulit berbelang adalah harimau, mungkin dalam proses mengidentifikasikan binatang tersebut akan memakan banyak waktu, dan kita akan menjadi korban harimau tersebut.
Dizaman modern, unconscious bias ini dapat terjadi didalam tempat kerja. Misalkan pemikiran alam bawah sadar bahwa orang yang penampilan menarik akan menjadi seorang sales yang baik, tanpa melihat kemampuan seorang tersebut dalam menjual.
Apa saja jenis unconscious bias di lingkungan kerja ?
Harvard University telah menemukan 148 jenis Unconscious Bias, namun, terdapat 3 jenis unconscious bias yang umum terjadi pada suatu perusahaan, yaitu :
1. Affinity Bias
Affinity Bias atau juga dikenal dengan bias kesamaan, merupakan kecenderungan seseorang untuk lebih tertarik atau terhubung dengan orang lain yang memiliki minat, pengalaman, ataupun latar belakang yang sama. Sebagai contoh ketika manajer yang memberikan pekerjaan kepada seseorang karena berasal dari lulusan universitas yang sama.
2. Beauty bias
Banyak perusahaan yang masih menganggap orang dengan penampilan menarik akan memiliki kecerdasan, keterampilan sosial, dan kesehatan fisik yang lebih baik. Bahkan ketika melakukan rekrutmen tidak jarang rekrutmen menolak kandidat hanya karena penampilannya yang kurang menarik.
3. Ageism
Ageism atau bias usia adalah saat ketika menilai seseorang hanya berdasarkan usianya, bukan dari kualifikasi atau kinerjanya yang sebenarnya. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa pekerja yang lebih tua mendapatkan diskriminasi dikarenakan usia mereka, seperti sedikitnya peluang pengembangan professional.
Apa dampak dari unconscious bias bagi karyawan dan perusahaan kita ?
Berdasarkan laporan Status Inklusi Deloitte tahun 2019, yang telah mensurvei lebih dari 3000 individu di Amerika Serikat, menemukan beberapa hasil, yaitu :
60% responden merasakan unconscious bias memberikan dampak negatif terhadap produktivitas mereka.
70 % percaya bahwa unconscious bias yang dialami memiliki hubungan yang negatif terhadap keterlibatan mereka di tempat kerja.
84% mengatakan bahwa unconscious bias memiliki hubungan negatif terhadap kebahagiaan, kepercayaan diri, dan kesejahteraan mereka.
Unconscious bias juga berdampak negatif terhadap perusahaan, dikarenakan 40% responden dalam penelitian Deloitte’s Unleashing the Power of Inclusion research menunjukan bahwa karyawan akan meninggalkan perusahaan mereka saat ini untuk mencari perusahaan yang lebih inklusif, dimana mereka akan dihargai, diberdayakan, serta diperlakukan dengan objektif dan adil.
Sebagai pemimpin, apa yang harus dilakukan ?
1. Evaluasi orang-orang disekitar Anda
Langkah pertama yang Anda harus lakukan adalah mengevaluasi team, kerabat dan teman dekat Anda. Apakah mereka berlatar belakang pendidikan, sosio ekonomik, umur, penampilan yang sama? Jika jawabannya adalah iya, maka kemungkinan affinity, beauty bias atau ageism, Anda amat berperan dalam pengambilan keputusan Anda.
2. Melakukan pelatihan Unconsious bias
Melaksanakan program pelatihan unconscious bias dapat mengajar karyawan akan faktor-faktor yang dapat menimbulkan Unconsious bias. Pelatihan juga bagus untuk menggambarkan bagaimana seharusnya pemimpin menegakan praktik-praktik yang beragam, adil, dan inklusif.
3. Budaya yang beragam dan inklusif
Pemimpin harus berkolaborasi dengan HR untuk mengembangkan pedoman dan kebijakan yang bertujuan sebagai landasan untuk keberagaman budaya dan inklusif.
4. Bersikap sebagai role model
Sebagai pemimpin, Anda diharapkan untuk menjadi role model pemimpin yang selalu sadar dengan unconscious biasnya.
Kesimpulan
Unconscious bias merupakan gambaran sikap bawah sadar yang dapat mempengaruhi perasaan dan pemikiran individu terhadap orang lain di sekitar mereka yang juga dapat menimbukan dampak negatif. Terdapat tiga jenis unconscious bias yang umum terjadi pada suatu perusahaan, yaitu : affinity bias, beauty bias, dan ageism. Unconscious bias yang tidak segera diatasi dapat memberikan berbagai dampak negatif, seperti penurunan motivasi karyawan, menurunya produktifitas, dan peningkatan nilai turn over pada perusahaan. Terdapat berbagai cara untuk mengatasi unconsious bias, salah satunya dengan mengadakan pelatihan unconscious bias yang merupakan tahapan penting untuk menjadi lebih sadar akan unconsius bias. Sebagai pemimpin Anda harus lebih sadar dengan conscious bias Anda sehingga Anda tidak mengurangi motivasi dan produktiivitas pekerja Anda.
*Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan email info@conversations4change.com
Rujukan
Boules, D. (2023). Unmasking bias: Its impact on the modern workplace and strategies for mitigation. Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/unmasking-bias-its-impact-modern-workplace/
Deborah L. DeHaas, Brent Bachus, and Eliza Horn, Unleashing the power of inclusion: Attracting and engaging the evolving workforce, Deloitte, 2017
Nangia, N., & Enderes, K. (2020). Mitigating bias in Performance Management. Retrieved from https://www2.deloitte.com/us/en/insights/topics/talent/mitigating-bias-in-performance-management.html/#endnote-sup-4
Qualitative research for Human Capital Platform: Research and Sensing, Deloitte Consulting LLP's High-Impact Diversity and Inclusion Study
Terri Cooper and Eliza Horn, The bias barrier: Allyships, inclusion, and everyday behaviors, Deloitte, 2019.
Comentários