Dalam dunia kerja, IQ (intelligence quotient) seringkali dianggap sebagai tolak ukur utama kesuksesan. IQ menggambarkan kemampuan kognitif seseorang, seperti pemecahan masalah, berpikir logis, dan memahami informasi yang kompleks. Namun kesuksesan di tempat kerja tidak ditentukan oleh IQ saja. Ada faktor penting lain yang juga memegang peranan penting yaitu Kecerdasan Emosional atau EQ (Emotional Intelligence).
Apa itu Kecerdasan Emosional/EQ ?
Kecerdasan emosional umumnya didefinisikan oleh empat atribut:
Kesadaran diri: adalah kemampuan untuk mengenali emosi kita sendiri dan dampaknya terhadap orang lain;
Pengelolaan diri: adalah kapasitas untuk mengatur emosi, mengendalikan reaksi impulsif, dan beradaptasi secara fleksibel terhadap keadaan yang berubah;
Kesadaran sosial: adalah kemampuan untuk memahami dan berempati dengan emosi orang lain;
Pengelolaan hubungan: terdiri dari serangkaian keterampilan sosial, termasuk pengaruh positif, kerja sama tim, komunikasi yang jelas, dan manajemen konflik.
Sebaliknya, seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang rendah memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut :
Susah mengekspresikan emosi;
Kesulitan memahami perasaan orang lain;
Seringnya mengalami ledakan emosi atas perubahan suasana hati;
Ketidakpedulian terhadap isyarat emosional dari orang lain;
Sedikit minat dalam menemukan cara baru untuk memecahkan masalah;
Kesulitan menerima kritik, baik yang membangun;
Mempunyai kebiasaan untuk terpaku pada kegagalan masa lalu dan kesulitan untuk moved on;
Pesimisme dan hilangnya motivasi setelah mengalami kemunduran.
Kecerdasan emosional memainkan peran penting dalam membentuk dinamika tim dan kesuksesan secara keseluruhan. Dalam hal dinamika tim, semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional yang tersedia dalam diri anggota tim, semakin besar peluang untuk sukses. Sukses tidak hanya dalam hal hasil bisnis tetapi juga dalam hal kepuasan pribadi dan profesional.
Hal ini dikarenakan anggota tim dengan kecerdasan emosional yang tinggi dapat secara efektif memahami dan mengekspresikan emosi mereka sendiri dan menciptakan komunikasi yang baik, mengatasi konflik dengan lebih efektif, mempunyai empati yang tinggi dan membuat team merasa didengarkan dan juga dapat mengatur stress lebih baik.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengembangkan kecerdasan emosi. Bayangkan jika Anda mempunyai keahlian dan kecerdasan emosional yang tinggi, maka kemungkinan Anda mempunyai peluang yang lebih besar dalam mendapatkan pekerjaan atau promosi dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai skill yang tinggi tetapi dengan kecerdasan emosional yang rendah.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengasah Kecerdasan Emosional/EQ Anda ?
Perhatikan dan kenali emosi Anda: Ketika Anda mulai merasakan emosi yang sangat kuat, pikirkan mengapa Anda merasa seperti itu dan apa yang membuat Anda merasa bereaksi.
Amati reaksi Anda pada orang lain: jika Anda cepat bereaksi dimana membuat orang lain merasa tidak nyaman, maka Anda bisa mempraktekkan empati.
Praktis tanggung jawab pribadi: Mengenali bahwa Anda bertanggungjawab atas tindakan Anda dan tidak menyalahkan orang lain, akan membuat Anda berkembang.
Analisa tanggapan Anda terhadap stress: Jika Anda mempunyai toleransi yang rendah terhadap stress, maka Anda dapat melakukan sesuatu untuk menurunkan stress Anda. Anda dapat berolahraga, membuat jurnal: Tulis dan renungkan setiap hari tentang bagaimana emosi Anda mempengaruhi keputusan Anda, hubungan Anda dengan orang lain, dan pertemuan Anda dengan orang lain.
Lakukan penilaian 360 derajat: Bersikaplah proaktif dalam mencari masukan dari manajer, kolega, dan rekan kerja, sekaligus melakukan penilaian diri.
Berlatihlah mendengarkan secara aktif: Singkirkan gangguan, fokuslah pada apa yang dikatakan pembicara, dan tunjukkan bahwa Anda terlibat dalam pembicaraan.
Ikuti kursus atau membaca buku tentang kecerdasan emosional.
Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan email info@conversations4change.com
Rujukan
Comments