top of page

Apakah Target Anda Untuk Masa Depan?

Diperbarui: 31 Jan


Beberapa minggu yang lalu seorang teman bertanya, apakah perlu memasang target atau apakah kita harus ikutin “go with the flow”? Saya bilang, bayangkan jika Anda memanggil taksi lalu pas ditanya supir taksi mau kemana, lalu Anda bilang “hmm enggak tau”. Terus nanti sama abangnya dibawa kemana? Diputerin terus diturunin pada tempat yang sama atau malah taksinya enggak jalan?


Saya percaya ini juga sama dengan kehidupan. Jika kita tahu apa yang ingin kita ciptakan dalam hidup, kita lebih mudah focus, tidak gampang dipengaruhi. Oeh kareba itu, saya sarankan supaya menetapkan target. Tetapi kita harus fleksibel dalam proses mencapai target tersebut.



Maksudnya gimana?


Misalkan Anda seorang pengusaha, Anda harus menciptakan target penghasilan atau target baik modal. Anda tidak bias bilang “Saya jual kalua memang ada yang mau beli”. Ketika Anda tahu target Anda, walaupun Anda tidak tahu bagaimana mencapainya, maka Anda bisa bertanya kepada orang disepanjang jalan.


Pertanyaan reflektif yang bisa Anda pergunakan adalah:

  1. Bagaimana saya bisa mencapai target?

  2. Informasi apa yang saya perlukan, sehingga saya bisa mencapai target?

  3. Dimana saya bisa memasarkan produk saya dan siapa yang bisa saya ajak untuk bekerja sama?

  4. Dsb, dsb.


Dan ketika sesuatu tidak menghasilkan sesuai dengan harapan kita, kita bisa bertanya lagi. “Bagain mana yang harus dirubah, ditambah atau dikurangi,?” misalkan. Dengan bertanya, Anda bisa terinspirasi dengan berbagai macam kemungkinan yang tersedia untuk Anda. Dan ini sama sekali berbeda dengan berkesimpulan bahwa “Saya tidak bakalan lah mencapai target karena saya bukan orang bisnis”.


Dengan bertanya, maka Anda bisa lebih flexible dalam pendekatan Anda untuk mencapai target. Anda tidak menyimpulkan bahwa Anda akan mendapatkan target Anda dengan melakukan tindakan X,Y,Z karena bisa saja proses tersebut tidak berlaku lagi pada saat Anda menerapkan ide tersebut. Dengan bertanya, Anda bisa merubah setiap saat proses-proses yang tidak lagi sesuai dengan kebutuhan usaha Anda, Ini maksud saya dengan “go with the flow”.


Tetapi ada berapa hal yang Anda harus ingat ketika melakukan pertanyaan relfektif:


1. Sesuatu itu tidak ditulis diatas batu


Orang bisa berubah, situasi berubah. Oleh karena itu jika Anda walaupun Anda melemparkan pertanyaan yang sama, jawaban bisa saja berubah, tergantung orang yang terlibat, waktu, dsb. Ini juga berarti, jika seseorang berkata tidak mungkin, bukan berarti ini tidak mungkin untuk Anda, karena Anda adalah seseorang yang berbeda.



2. Jangan invest terlalu dalam dengan “kapan akan datang:" dan "bagaimana jawaban tersebut akan datang".


Ketika kita mencari inspirasi, terkadang kita terlalu berfokus kepada bagai mana inspirasi itu akan datang, bentuk inspirasi dan kapan akan datang, Ketika inspirasi hadur dengan bentuk yang tidak diduga, maka kita tidak bisa mengenalinya dan kita berpikir melakukan pertanyaan relfektif itu membuang buang waktu.


Jika Anda tidak tahu apa target Anda dan apa yang Anda ingin ciptakan dimasa datang, Anda bisa bertanya:

  1. Apa yang membuat hati Anda bernyanyi?

  2. Apa yang akan memperbersar kehidupan Anda?

  3. Apa yang Anda idamkan dalam kehidupan Anda?

  4. Dsb Dsb.


Silahkan dicoba sendiri.





92 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page